Untuk
mengatasi kekurangan air pada musim kemarau, ada beberapa cara yang bisa
dilakukan. Memang jika di hitung biaya akan menambah biaya karena
bahan-bahannya sekalipun ada beberapa yang sifatnya bahan bekas tapi ada pula
yang harus membeli, selain itu cara irigasi sederhana ini membutuhkan
ketelatenan dan kesabaran dalam aplikasinya. Berikut macam-macam irigasi yang
bisa diaplikasikan pada musim kemarau :
1. Irigasi
botol plastik
Cara kerja
irigasi ini adalah dengan menampung air dalam botol plastik dan mengalirkannya
ke tanaman menggunakan tekanan gaya gravitasi melalui lubang yang telah dibuat
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Aliran air dari botol ke tanaman dibuat
menetes, menggunakan tusukan jarum sehingga ketersediaan air dalam botol dapat
dimanfaatkan tanaman sesuai dengan kebutuhan. Air yang menetes secara
terus-menerus akan membuat tanah menjadi lelbab sehingga kebutuhan akan air
pada tanaman bisa terpenuhi. Saya pernah mencoba cara irigasi ini ternyata
tidak semudah seperti kelihatannya, karena lubang tempat keluar air hanya
dibuat menggunakan jarum sehingga ketika air yang dimasukkan ke dalam botol
tidak disaring terlebih dahulu maka lubangnya malah tertutup yang mengakibatkan
air tidak bisa menetes lagi. Permasalahan yang ke dua adalah karena botol
plastik sangat kaku sekali berbeda dengan botol infus, maka air sulit sekali
untuk keluar sehingga diperlukan pula lubang pada bagian atas agar udara bisa
masuk, dengan demikian air bisa menetes.
2. Irigasi
gondok
Bahan yang
perlu disiapkan adalah kantong plastik ukuran 15cm x 30cm, dipotong bagian
bawahnya. Setelah bibit siap tanam, buang semua daun untuk mengurangi
penguapan, cukup sisakan pucuknya saja. Masukkan kantong plastik tadi dari arah
pucuk sampai ke pangkal batang, sekitar 10cm dari permukaan tanah. Ikatlah
ujung plastik nagian bawah dengan kuat agar tidak bocor. Langkah berikutnya
anda dapat mengisi air setengahnya, lalu tarik ke atas hingga membentuk lonjong
dan ikat yang kuat agar tidak melorot atau bocor. Irigasi godog ini memang
sangat terlihat sederhana dengan bahan yang murah, tetapi kesulitan dalam
aplikasi irigasi ini adalah mengikat plastik bagian bawah agar air tidak
keluar, jika diikat dengan tali maka kurang rapat. Ikatannya harusnya
menggunakan karet sehingga ikatannya bisa kuat. Aplikasi irigasi ini hanya
terbatas pada tanaman keras / pohon, untuk tanaman semusim tidak bisa
diaplikasikan.
3. Irigasi
lodong
Untuk
membuat lodong memerlukan bambu berukuran besar. Potong sepanjang 3 ruas.
Buku-buku bambu dibuat tembus kecuali buku paling bawah sepaua air dapat masuk
dan ditampung di dalamnya. Tapi di salah satu sisi paling bawah bambu dibuat
lubang seukuran jarum supaya air dapat menetes keluar. Lodong bambu dipasang
berdiri sejajar pohon. Jarak antar pohon dengan lodong kurang lebih 10cm.
setelah lodong siap, air dimasukkan ke dalamnya. Irigasi lodong ini memang
mampu menampung air yang sangat banyak, tetapi harga bambu juga lumayan mahal,
untuk lahan tegalan perlu diwaspadai adanya rayap, biasanya di bawah ruas bambu
bagian bawah jika lembab maka rayap akan suka. Pembuatannya juga memerlukan bor
untuk membuat lubang disisi bambu.
4. Irigasi
kendi
Sistem ini
cukup sederhana, yakni dengan membenamkan kendi berisi air ke dalam tanah di
dekat tanaman. Kendi yang digunakan terbuat dari tanah liat dan bahan lainnya
sehingga air yang ada di dalam kendi mampu merembes ke akar tanaman.Irigasi
kendi mungkin cara irigasi yang mampu menampung air lebih lama dibandingkan
ketiga cara lain di atas, tetapi jika diaplikasikan memerlukan jumlah kendi
yang sangat banyak pula, padahal harga kendi mahal, selain itu juga rapuh jika
terkena injakan kaki. Irigasi kendi ini lebih cocok di gunakan pada tanaman di
pot.