Cara Budidaya Pakcoy Hidroponik Dengan Sistem NFT Agar Sukses


Cara Budidaya Pakcoy Hidroponik Dengan Sistem NFT Agar Sukses– Pakcoy atau Pak Choi (Brassica Chinensis) yaitu salah satu jenis sayuran yang masih dalam golongan yang sama dengan sawi. Pakcoy atau Pak Choi ini orang menyebutnya dengan sawi sendok, sawi daging, atau sawi manis.


Pakcoy memiliki banyak kandungan gizi dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, oleh sebab itu banyak orang yang ingin membudidayakan pakcoy ini, waktu panen pakcoy yang singkat yaitu hanya sekitar 30-45 hari setelah tanam. Selain ditanam di lahan perkebunan, pekarangan rumah, pot, polybag atau wadah lainnya, pokcoy ini dapat ditanam secara hidroponik.

Nah kali ini kita akan membahas tentang cara menanam pakcoy secara hidroponik dengan sistem NFT, NFT System atau Nutrient  Film Technique System yaitu teknik pemberian nutrisi yang dialirkan tipis secara terus menerus  langsung pada akar tanaman. Hidroponik sistem NFT membutuhkan aliran listrik yang stabil, pompa,  gully, pipa dan selang. Berikut cara menanam pakcoy hidroponik dengan sistem NFT selengkapnya:

Cara Budidaya Pakcoy Secara Hidroponik Dengan Sistem NFT
Persiapan Alat dan Bahan Hidroponik Pakcoy

Adapun alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk menanam pakcoy secara hidroponik dengan sistem nft diantaranya yaitu:
  • Talang air / Talang PVC
  • Pompa akuarium
  • Rockwoll
  • Tandon nutrisi (ember, styrofoam atau apa saja)
  • Pipa 3/4 inch.
  • Selang 5 ml secukupnya.
  • Benih pakcoy, nutrisi, air
  • Persiapan Bibit Pakcoy

Pada sistem ini, media tanam yang digunakan yaitu rockwool. Potong rockwool berbentuk kubus dengan ukuran 4x4x4 cm. Semai benih pakcoy pada rockwool tersebut, namun sebelumnya rockwool tersebut diberi lubang terlebih dahulu. Letakkan rockwool pada nampan atau wadah lalu isi wadah dengan nutrisi ab ni. Selanjutnya, tutup dengan plastik hitam agara benih pakcoy cepat berkecambah dan letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Apabila bibit sudah memiliki 4-5 daun, maka bibit dapat dipindahkan ke gully atau instalasi NFT.


Cara Membuat Instalasi NFT

Sembari menunggu benih tumbuh, siapkan instalasi NFT. Talang pvc yang berbentuk U ditutup bagian atasnya dengan menggunakan styrofoam atau bahan lainnya.Langkah selanjutnya adalah membuat lubang berbentuk bulat dengan diameter sekitar 8-10 cm pada styrofoam. Letakkan talang pvc pada rak yang dibuat sedikit miring, sudut kemiringan bisa diatur sendiri -/+ 5 derajat.
pompa air diletakkan dalam tandon dengan posisi selalu terendam agar tidak panas dan tidak mudah rusak dan tandon nutrisi diletakkan di bawah rak. Selanjutnya, pasang pipa buang dari pompa menuju gullu pada bagian ujung yang lebih tinggi dan pada bagian ujung gully yang lebih rendah dihubungkan langsung ke tandon agar nutrisi kembali mengalir langsung ke dalam tandon.

Menanam Bibit Pakcoy di Instalasi NFT

Jika bibit pakcoy sudah memiliki 4-5 daun, maka bibit pakcoy dapat ditanam dalam gully. Pindahkan bibit ke dalam gully bersama dengan media semainya. Letakkan bibit pakcoy pada lubang gully yang telah dibuat sebelumnya. Setelah anda melakukan semua diatas, isilah tandon menggunakan larutan nutrisi ab mix yang sudah dicairkan sesuai ukuran tandon, kemudian hubungkan pompa dengan listrik agar nutrisi tersebut dapat mengalir terus menerus.

Perawatan dan Pemeliharaan Pakcoy Hidroponik Sistem NFT

Perawatan pada tanaman pakcoy hidroponik sistem NFT yang perlu dilakukan diantaranya yaitu: selalu mengontrol tandon nutrisi jika berkurang, menjaga posisi pompa selelu terendam air, menaikkan ppm nutrisi sesuai dengan kebutuhan dan usia tanaman.
Demikian artikel pembahasan tentang “Cara Menanam Pakcoy Hidroponik Dengan Sistem NFT Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kali berikutnya. Sampai jumpa

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Kristal Dalam Pot (Tabulampot Jambu Kristal) Agar Cepat Berbuah Bagi Pemula


Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Kristal Dalam Pot (Tabulampot Jambu Kristal) Agar Cepat Berbuah Bagi Pemula – Jambu Kristal merupakan varietas jambu biji hasil mutasi dari residu Muangthai Pak. Jambu Kristal ini memiliki buah dengan bijinya yang sangat sedikit, dengan presentase berbuah yang lebih tinggi dibanding buah tanpa biji lainnya. Bentuk jambu kristal bulat agak gepeng dengan permukaan yang tidak rata namun memiliki daging buah yang renyah. Tanaman buah asal Taiwan ini, mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 90an.

Buah jambu kristal ini sangat banyak yang menyukainya, sehingga tak heran kini banyak orang yang mulai melakukan budidaya jambu kristal ini. Jika kalian tidak memiliki lahan, maka kalian dapat budidaya jambu kristal ini dalam pot atau Tabulampot Jambu Kristal. Ini lah cara menanam jambu kristal dalam pot yang kalian dapat praktekan. Simak yuk..

sumber dok. youtube.com

Cara Budidaya Jambu Kristal Dalam Pot atau Tabulampot Jambu Kristal

Persiapan Bibit Jambu Kristal

Jambu kristal dapat diperbanyak melalui perbanyakan vegetatif seperti Stek, Okulasi, Sambung Pucuk maupun Cangkok. Perbanyakan vegetatif lebih disarankan dalam penggunaan bibit jambu kristal karena jambu kristal itu lebih cepat berbuah. Maka, untuk budidaya jambu kristal sebaiknya kalian pilih bibit jambu kristal yang tepat dan berkualitas baik,  karena bibit akan menentukan kualitas buahnya nanti. baca juga : Panduan Cara Budidaya Jambu Sukun Merah Tanpa Biji Agar Cepat Berbuah

Persiapan Pot Tanam dan Media Tanam Jambu Kristal

Siapkan pot tanam dengan ukuran yang besar, pot yang dapat digunakan dapat berupa pot plastik, pot semen, srum bekas yang dipoting menjadi 2 bagian atau yang lain sebagainya.

Media tanam jambu kristal yang perlu disiapkan yaitu campuran tanah, pupuk kompos dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1.

Cara Budidaya Jambu Kristal Dalam Pot

Jika semuanya sudah siap, segera lakukan penanaman. Masukkan media tanam ke dalam pot yang sudah disiapkan. Kemudian setelah media tanam sudah dimasukkan kedalam pot, maka masukkan bibit jambu kristal ke dalam media tanam dan isi pot hingga penuh dan padatkan.

 Cara Merawat Jambu Kristal Dalam Pot

Agar tanaman jambu kristal tidak stres dan mati, lakukan penyiraman secara rutin dan berkala. Dan lakukanlah penyiangan pada gulma atau tanaman liar lainnya yang tumbuh disekitar tanaman jambu kristal di pot dengan menggunakan mesin pemotong maupun secara manual. Lakukan pula pemupukan dengan mengggunakan pipik NPK mutiara sebanyak satu sendok makan yang dicampurkan dengan air satu liter, pemupukan ini dilakukan setiap satu bulan sekali.

Lakukan penyemprotan agar tanaman jambu kristal cepat tumbuh dengan menggunakan Gandasil D setiap 15-30 hari sekali hingga tanaman berumur 18 bulan. Setelah itu, dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan Gandasil B untuk merangsang pertumbuhan buah.

Masa Panen Jambu Kristal

 Untuk masa panen jambu kristal, kalian dapat lakukan setelah tanaman jambu kristal berumur 2 hingga 2,5 tahun. Cir-ciri buah jambu kristal yang siap panen berwarna agak memutih dan berukuran besar. Baca juga: Cara Budidaya Jambu Kristal Bagi Pemula Agar Cepat Berbuah (Panduan Lengkap)

Demikian artikel pembahasan tentang” Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Kristal Dalam Pot (Tabulampot Jambu Kristal) Agar Cepat Berbuah Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Cara Budidaya Cabe Katokkon, Cabai Super Pedas Asal Toraja Agar Cepat Berbuah dan Panen

Cara Budidaya Cabe Katokkon, Cabai Super Pedas Asal Toraja Agar Cepat Berbuah dan Panen – Cabai Katokkon atau cabe katokkan atau katokan/katokon (Capsicum annuum L. var. sinensis) adalah salah satu jenis cabai yang rasanya khas, berasal dari Toraja. Di Toraja, cabe disebut dengan lada, sehingga cabai ini disebut juga dengan lada katokkan/katokkon. Cabai katokkan memiliki tingkat kepedasan yang lebih pedas dari cabe rawit biasa dan memiliki aroma yang khas.

Bentuk cabe katokkon mirip seperti paprika yang berbentuk lonceng atau bell dan berukuran mini, sekilas mirip dengan paprika minimix, namun rasanya pedas dan asli Indonesia. Saat masih muda, warna cabe katokkon ini hijau, lalu berubah menjadi kuning jingga dan merah sempurna saat matang.
Manfaat cabe katokkon, diantaranya:
  1. Menambah nafsu makan
  2. Obat awet muda karena bisa memperlambat penuaan
  3. Anti stress
  4. Membantu mengatasi masalah persendian
  5. Membantu menurunkan kolestrol
  6. Membantu melancarkan aliran darah
  7. Membantu mencegah stroke
  8. Membantu meredakan batuk berdahak
  9. Membantu melegakan hidung tersumbat
  10. Membantu meredakan migrain

Lada Katokkon seperti pada umumnya cabai lainnya juga mengandung Zat Minyak Atsiri Capsaicin, yaitu zat yang membuat rasanya menjadi pedas dan terasa panas di lidah. Konon rasa pedas Lada Katokkon sebanding dengan 4 kali rasa pedas dari Cabai Rawit, bahkan ada yang mengatakan sebanding dengan 10 kali rasa pedas dari Cabai Rawit.


Cara Menanam Cabai Katokkon

Persiapan Bibit Benih
Buah yang telah diseleksi, bijinya dikeluarkan kemudian dijemur/diangin-anginkan selama kurang lebih 7 hari.

Proses selanjutnya pada saat pesemaian yaitu merendam benih dalam air panas (suam-suam kuku) selama kurang lebih 15-30 menit dan menaburkannya di tempat pesemaian.

Media semai yang digunakan yaitu campuran tanah, pupuk organik dan pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1 . Setelah media disiapkan kemudian benih ditambur secara merata dan disiram secukupnya. Setelah itu, tutup persemaian dengan menggunakan daun pisang untuk menjaga kelembaban. Setelah benih mulai berkecambah lepaskan daun pisang tersebut. Penyiraman pesemaian dilakukan setiap pagi atau sore hari tergantung tingkat kelembapan pesemaian agar bibit tumbuh sehat dan optimal.
Setelah bibit berumur kurang lebih 3 minggu atau sudah memiliki2 helai daun, bibit kemudian dipindahkan ke media yang lebih besar berupa kokeran berukuran 12 x 15 cm. Tempat pembibitan harus dinaungi dengan paranet agar bibit bisa terlindung dari sinar matahari yang terlalu panas ataupun air hujan. Perawatan bibit di mulai dengan melakukan penyiraman yang intensif sebanyak 2 kali sehari yaitu setiap pagi dan sore hari. Setelah berumur setelah berumur ± 3 minggu di kokeran atau 5 minggu setelah semai, bibit cab katokkon siap dipindahkan.

Persiapan Lahan Tanam Cabe Katokkon
Lakukan pengolahan lahan secara sempurna, pengolahan dilakukan 2 kali menggunakan sekop dan cangkul. Pada pengolahan pertama, dilakukan pembongkaran tanah dengan menggali tanah sedalam 25-30 cm. Setelah pengolahan pertama dilakukan kemudian lahan dibiarkan 1 minggu agar gas-gas yang berbahaya dalam tanah menguap. Pada pengolahan kedua dilakukan pembentukan bedengan yang dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk organik sehingga bisa tercampur secara merata dalam tanah. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar sekitar 100 cm, tinggi sekitar 25-30 cm (agar tidak tergenang pada musim hujan), sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lahan tanam yang digunakan.
Setelah bedengan siap, lakukan pemasangan mulsa plastik. Pemasangan mulsa plastik sebaiknya dilakukan pada saat terik matahari. Mulsa plastik yang dipasang pada siang hari akan memuai sehingga pemasangan mulsa plastik akan lebih rapat dan tidak ada ruang kosong antara mulsa dan tanah. Selanjutnya, buatlah lubang tanam dengan jarak tanam 80 cm x 60 cm dengan menggunakan pola tanam menyerupai bentuk jajar genjang. Hal tersebut bertujuan agar tanaman memiliki ruang tumbuh yang lebih luas. Pembuatan lubang tanam tersebut dilakukan dengan menggunakan alat sederhana dari kaleng susu kental manis bekas atau yang seukuran yang diberi tangkai lalu dimasukkan bara api/arang panas ke dalam kaleng.

Penanaman Cabe Katokkon
Setelah bibit sudah dapat di tanam yaitu telah berumur ± 3 minggu di kokeran atau 5 minggu setelah semai . Bibit ditanam ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan secara tegak lurus dan pangkal tanaman harus rata dengan permukaan mulsa untuk mengurangi serangan hama jangkrik yang biasanya memotong batang tanaman muda. Setelah itu, lakukan penyiraman secukupnya agar pertumbuhannya cepat dan sehat. Penanaman sebaiknya dilakukan pada petang hari agar tanaman tidak stres.

Pemeliharaan Tanaman Cabe Katokkan
Apabila menggunkan mulsa plastik, penyiraman tanaman lebih berkurang karena kelembapan tanah bisa terjaga. Pada saat tidak turun hujan, penyiraman dapat dilakukan maksimal 3 kali dalam seminggu.
Lakukan perempelan tunas saat umur tanaman 4-6 minggu di pertanaman. Tunas yang muncul di ketiak-ketiak daun adalah tunas yang tidak produktif dan akan mengganggu pertumbuhan tanaman secara optimal. Semua tunas samping harus dibuang agar tanaman kokoh dan kuat. Proses perempelan tunas biasanya dilakukan 2-3 kali tergantung pertumbuhan tanaman dan akan di hentikan saat terbentuk cabang.

Agar nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan cabe katokkon terpenuhi, maka lakukan pemupukan. Pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunakan pupuk organik cair dengan cara disemprot atau dikocor. Pemupukan pertama dilakukan saat umur tanaman 2 minggu setelah tanam selanjutnya dilakukan 2 minggu setelah pemupukan pertama.

Masa Panen Cabe Katokkon
Panen pertama Cabai Katokkon dilakukan setelah tanaman berumur 3-4 bulan setelah tanam. Setelah panen pertama, pemanenan berikutnya dapat dilakukan setiap 3 hari sekali dan pemetikannya dapat berlangsung 8-10 bulan.


Demikian artikel pembahasan tentang “Cara Budidaya Cabe Katokkon, Cabai Super Pedas Asal Toraja Agar Cepat Berbuah dan Panen“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa.

Hama dan Penyakit Tanaman Jagung + Cara Pengendaliannya

Dalam usaha budidaya tanaman jagung pasti akan mengalami kendala- kendala, seperti tanaman jagung terserang hama dan penyakit. Kali ini Waerong Tani akan membahas mengenai Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung dan juga cara pengendaliannya. Yuk mari kita simak:


Hama

  • Ulat Daun (prodenia litura); Hama ini sering kali menyerang bagian pucuk daun, dan biasanya tanaman yang berumur sekitar 1 bulan diserang ulat daun,maka daun tanaman ini, bila sudah besar menjadi rusak. Penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran untuk pencegahan.
  • Lalat bibit(Atherigona exigua); Tanaman yang diserang lalat buah ini memiliki ciri : bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati. Penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk pengendalian hama ini.
  • Ulat Grayak atau Ulat Agrotis; Bagian Tanaman diserang hama ini merupakan bagian batang yang masih muda, batang akan putus kemudian akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. Ini menyerang pada malam dan siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis yaitu:

  1. Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
  2. Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan ulat ini sering di temukan di daerah dataran tinggi dan rendah.
  3. Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak di temukan di pulau jawa.

Penyemprotan insektisida yang sesuai dengan menggunakan dosis sesuai anjuran di lakukan untuk pengendalian terhadap hama ini.

  • Penggerek daun dan penggerek batang;  Ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis ini menyerang bagian ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Tanaman jagung akan menjadi layu. penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dengan dosis yang di anjuran untuk penanggulangan.
  • Ulat Tongkol (Heliothis armigera); Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung. penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dan dengan dosis sesuai anjuran untuk pengendaliannya.
  • Belalang; Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung yaitu Oxyca chinensis dan juga Locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda. Untuk melakukan pengendalian dilakukan dengan cara melepaskan predator alaminya yaitu berupa burung atau laba-laba, bisa juga dengan menggunakan biopestisida.


Penyakit


a. Penyakit Hawar Daun atau Karat Daun

Penyakit Hawar daun dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

  • Hawar daun turcicum ; Gejala penyakit ini adalah: adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak tersebut kemudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun seperti terbakar.  Penyebab penyakit ini adalah Helminthos porrirum turcicum.
  • Hawar daun maydis ; Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Bila parah penyakit ini akan menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.
  • Hawar daun corbonum ; Tanaman yang terserang penyakit hawar ini timbul gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun. Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan Dreschslera zeicola. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55°C.

b. Bulai

Cendawan atau jamur sclerospora maydis adalah penyebab Penyakit bulai pada daun jagung. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan memiliki gejala berupa daun akan berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara memberikan Ridomil 35 SD pada saat masih benih agar tidak tumbuh jamur pada biji jagung.

Selain akibat hama dan penyakit, tanaman jagung yang kekurangan zat makanan juga akan mengalami berbagai gangguan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

  1. Kekurangan Nitrogen (N); Akibat kekurangan unsur Nitrogen maka tanaman jagung akan kerdil, kurus, dan daunnya akan berwarna hijau kekuningan. Jika sudah parah tanaman jagung tidak akan berbuah.
  2. Kekurangan Fosfor (P); Kekurangan Fosfor akan menyebabkan tanaman jagung kerdil, daunnya kan berwarna agak ungu dan kaku, pertumbuhan tongkolnya terganggu, sehingga barisan biji tidak teratur.
  3. Kekurangan Kalium (K); Tanaman jagung yang kekurangan kalium maka bagian bawah ujung daun menguning dan mati dan tanaman jagung akan menghasilkan buah berukuran kecil dan memiliki ujung runcing.
  4. Kekurangan Kalsium (Ca); Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tanaman jagung memiliki daun muda yang tidak muncul dari ujung tanaman, daunnya agak kaku dan memiliki warna kuning kehijauan serta kerdil.
  5. Kekurangan Magnesium (Mg); Tanaman jagung yang kekurangan magnesium maka akan tumbuh kerdil, bagian atas daun akan berwarna kuning dengan garis-garis tak normal berwarna putih. Daun tua akan berubah warna menjadi ungu kemerahan pada bagian tepi daun dan ujung daun.
  6. Kekurangan Seng (Zn); Tanaman jagung yang kekurangan seng akan terlihat setelah tanaman berumur sekitar 2 minggu dengan gejala sepanjang tulang daun terdapat garis kuning dan bagian tepi daun akan tetap berwarna hijau.
  7. Kekurangan Belerang (S); Pada tanaman jagung yang kekurangan belerang maka seluruh daun tanaman jagung akan berubah warna menjadi kuning, baik dari daun muda hingga daun tua, tubuh tanaman jagung akan tumbuh menjadi kerdil dan terlambat bahkan tidak berbunga.
  8. Kekurangan Tembaga (Cu); Kekurangan tembaga akan menyebabkan daun termuda tanaman jagung akan mengering, lalu tanaman jagung akan tumbuh kerdil dan daun tua akan mati serta batang jagung akan menjadi lunak ,mudah bengkok bahkan roboh terkena angin.
  9. Kekurangan Zat Besi (Fe); Tanaman jagung yang kekurangan zat besi akan memiliki daun berwarna hijau pucat hingga putih pada bagian atasnya di antara urat-urat daunnya.


Demikian artikel pembahasan tentang”Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Serta Cara Pengendaliannya“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Selada dan Cara Pengendaliannya


Hama dan Penyakit Pada Tanaman Selada dan Cara Pengendaliannya – Dalam Melakukan budidaya selada atau yang dalam bahasa latin Lactuca sativa, tentu saja akan ada kendala yang dihadapi. Salah satunya yaitu serangan yang hama dan penyakit, hama dan penyakit yang menyerang tanaman selada sangat perlu ditangani dengan segera karena jika tidak hal tersebut akan menyebabkan kerugian bagi para petani. Nah kali ini kita akan membahas tentang Hama dan Penyakit Tanaman Selada dan Cara Pengendalinnya Lengkap.

Dok sumber: http://www.rizkibio.com

Hama Tanaman Selada

Jangel
Hama Jangel (Bradybaena similaris ferussac) ini memiliki bentuk seperti siput yang berukuran sekitar 2 cm ini bersembunyi pada pangkal daun bagian dalam dan menyerang daun pada segala umur.

Tangek
Hama Tangek (Parmalion pupilaris humb) ini memiliki bentuk mirip dengan jangle tetapi tidak mempunyai siput ialah penyebab terjadinya tangek ini akibat serangan yang dilakukannya ini mambuat lubang-lubang pada daun. Pada umumnya hama ini menyerang tanaman selada ketika musim kemarau tiba dibanding dengan musim hujan.

Kutu Daun
Hama Kutu Daun yang menyerang akan menyebabkan  daun menjadi mengerut. Lalu mengering akibat kurang cairan. Bahaya jika  tanaman selada yang masih berusia muda yang terserang maka akan mengganggu pertumbuhannya, tumbuh kerdil atau tidak sempurn. Dan untuk mengendalikan pada hama ini ialah dengan menggunakan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Thrips
Hama Thrips dapat menyebabkan daun pada selada menjadi kuning lalu kering dan ujungnya tanaman selada pun akan mati. Dan jika tanaman selada sudah terserang dengan jenis hama ini maka dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Penyakit Tanaman Selada

Busuk Lunak
Penyakit Busuk Lunak (Soft Rot) ini disebabkan oleh Bakteri Erwinia carotovora. Penyerangan bakteri ini di mulai dari tepi daun lalu warna daun akan berubah warna menjadi cokelat dan akhirnya layu. Tidak hanya menyerang tanaman yang masih ditanam, bakteri ini juga dapat menyerang tanaman selada yang sudah dipanen dan siap untuk di kirim ke konsumen.

Busuk Batang
Tanaman selada yang terserang penyakit buduk lunak akan memiliki batang yang lunak dan mengandung lendir. Penyakit ini disebabkan oleh Cendawan Rhizoctonia Solani. Apabila kondisi lahan lembab, cendawan ini juga dapat menyerang tanaman penyemaian yang akan berujung tanaman selada akan terserang busuk akar juga. Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan dan menjaga kelembapan lahan, jangan terlalu lembab. Jika tanaman banyak yang terserang dan sudah parah, lakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Busuk Pangkal Daun
Penyakit busuk pangakal daun ini disebabkan oleh Felicularia filamentosa yang menyerang bagian pangkal daun saat musim panen telah tiba. Untuk mengendalikan penyakit ini maka dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan pestisida alami ataupun pestisida kimia. Jika menggunakan pestisida kimia maka anda harus memperhatikan secara khusus lingkungan sekitar kebun anda. Selain dengan hal tersebut, lakukan pengendalian agar tanaman selada tidak terserang yaitu dengan menjaga kebersihan lahan, irigasi yang baik, melakukan rotasi tanaman demi memutus perkembangbiakan Felicularia filamentosa tersebut.

Demikian artikel tentang” Hama dan Penyakit Pada Tanaman Selada dan Cara Pengendaliannya “ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

5 Cara Menanam Cabe Dirumah Yang Praktis Dan Cepat Panen


Hampir setiap hidangan rumah maupun di rumah makan selalu dilengkapi dengan menu sambal atau, sungguh mafhum, sebab bagi masyarakat Nusantara, sambal adalah kuliner pelengkap yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Tak heran, sambal sangat banyak macamnya juga kadar kepedasannya berbeda-beda.

Cabe adalah komponen utama dalam sambal. Selain itu cabe juga kadang dikonsumsi segar sebagai satu langkah untuk meningkatkan selera makan. Namun, karena harganya yang naik turun kadang orang merasa enggan untuk membelinya.


Beberapa kali, bisa didapati berita dimana, cabe melonjak drastis harganya. Bukan hanya itu, pasokannya sempat terhambat bahkan sampai harus dibantu dengan langkah impor untuk mendatangkan dari luar negeri. Karenanya, belajar 5 langkah bertanam cabe sendiri di rumah ini penting untuk diketahui.

1.      Pemilihan Bibit

Untuk urusan memilih bibit, sebenarnya sangatlah mudah. Ini bisa didapatkan dengan menyemai cabai yang sudah kering atau membusuk di tempat penyimpanan bumbu dapur. Beberapa metode lain juga menyebutkan untuk menggunakan cabe segar yang sudah dipisahkan dari biji kemudian diangin-anginkan. Bibit ini bisa disemai di media sederhana seperti misalnya kapas yang dibasahi dengan air.

2.      Persiapan Media Tanam

Bibit cabe yang sudah berkecambah dalam media semai tersebut selanjutnya bisa dipindahkan ke media tanam. Persiapkan pot, polybag atau media lainnya, kemudian pindahkan kecambah secara hati-hati. Campuran antara tanah dan pupuk kompos juga harus tepat. Gunanya agar tanaman tumbuh secara optimal dan cepat berbuah.

3.      Perawatan

Selama dalam media tanam, tentu sangat tepat kalau diberikan perawatan secara teratur. Penyiraman dilakukan setidaknya dua kali di pagi dan sore hari. Tanaman cabe mudah mati dan kering bila penyiraman kurang, tetapi akan mudah busuk bila penyiraman dilakukan secara serampangan. Pastikan untuk komposisi penyiraman yang tepat.

4.      Pencegahan Penyakit dan Penyiangan Gulma

Untuk penyakit yang sering menyerang tanaman cabe antara lain, busuk di bagian batang. Kutu daun, bahkan juga hewan seperti belalang adalah predator yang bisa merusak. Hama bisa dicegah dengan pestisida. Dan lakukan pula penyiangan gulma di media tanam. Sebab gulma akan menyerap unsur hara tanah sehingga mengurangi optimalisasi pertumbuhan tanam cabe.

Itulah tadi cara mudah bertanam cabe dirumah. Metode tersebut adalah bersifat rangkuman dan metode sederhana yang bisa dilakukan siapa saja. Tanaman cabe sendiri tergolong vertil dan cepat berbuah bila dirawat secara baik.

Pemberian pupuk selama dalam masa penanaman juga harus dilakukan. Tujuannya agar, tanaman berbuah secara optimal sekaligus bisa memberikan nilai tambah bagi petani selama masa penanaman tersebut. Menanam tanaman cabe di pekarangan atau media tanam sederhana bisa jadi satu solusi menjamin ketersedian untuk keluarga ketika terjadi kelangkaan dan lonjakan harga.

Tips Bertanam Bawang Merah Untuk Keperluan Sendiri


Untuk para Ibu yang setiap hari harus berurusan dengan bumbu masak utama termasuk bawang merah dan bawang putih sudah pasti bakalan pusing tujuh keliling ketika ada masanya harga melonjak tinggi. Sudah jamak, dan kita ketahui bersama kalau yang namanya jenis tanaman pangan satu ini masuk dalam daftar belanjaan wajib keluarga.

Jelas tak mungkin untuk menghadirkan masakan tanpa si pedas di mata ini. Cita rasa yang khas tak akan pernah tergantikan bahkan untuk jenis kuliner dari negara manapun. Tak pelak, bila sudah dicontreng dalam daftar belanjaan sudah pasti tak boleh tidak terbeli.

Namun taukah? Kalau sebenarnya, bawang merah adalah jenis tanaman pangan dengan vertilitas tinggi. Yang artinya, bila lingkungan tanam dan perawatan benar dia mudah untuk dibudidaya.


Berikut ini adalah daftar langkah bertanam bawang merah untu keperluan sendiri.

1.      Pembibitan

Tak sulit pilih bibit siap tanam untuk keperluan sendiri. Seringkali, di wadah tempat penyimpanan sekalipun sudah ada bawang merah. Lihat bila ada bawang dengan tunas, anda bisa ambil dan sisihkan dalam waktu semingguan.

2.      Pilih Media Tanam

Media tanam yang umum digunakan kalau untuk tanam bawang merah rumahan adalah pot plastik atau polybag, kalau di pekarangan masih ada sisa tanah, anda juga bisa membuat bedengan untuk menanam bibit bawang merah hasil penyimpanan bumbu masak dari dapur.

3.      Proses Tanam

Untuk proses tanamnya sama saja dengan di kebun atau lokasi tanam lain. Setelah media tanam dipersiapkan, selanjutnya anda tinggal memasukkan bibit pada ceruk yang sudah dibuat. Benamkan setidaknya sampai ¾ bagian saja, potong bagian ujung. Pemotongan bertujuan agar daun tumbuh secara maksimal dengan tanpa terganggu tunas muda.

Bawang merah yang ditanam tanpa dipotong bagian ujungnya sebenarnya tidak masalah bila itu untuk kebutuhan sendiri. Tetapi pertumbuhan rimpang tidak akan optimal sehingga bila diharapkan bisa terdapat banyak rimpang atau umbi bawang merah, lakukan pemotongan
4.      Pemeliharaan dan  Masa Panen
Untuk pemeliharaan tentu lebih mudah ketimbang penanaman di kebun. Skala penanaman yang minimal jelas menekan angka penggunaan pupuk, selain itu, anda juga bisa menggunakan nutri tanam tambahan bila ingin hasil optimal.

Penyiraman tetap harus memperhatikan lokasi, media tanam dan musim. Di musim panas, lakukan dua kali sehari untuk penyiraman, pemupukan dibuat dengan memberikan sedikit pupuk jenis urea, atau tumpukkan kompos di bagian atas bila media tanamnya pot atau polybag. Sementara bila dibuatkan bedengan, buat ceruk kecil di tanah sekitar tumbuhan dan masukkan pupuk kedalamnya.

Beberapa yang sudah mencoba teknik ini mengaku kalau hasil budidaya dipekarangan, lebih lagi dengan media tanam isolir yaitu pot atau polybag lebih cepat panen. Bawang sudah menunjukan perkembang rimpang maksimal di usia kurang lebih 30-40 harian. Ciri lain bawang merah siap panen ditandai dengan daun sudah rebah ke tanah.

Nah para ibu, itulah tips singkat bertanam bawang merah untuk skala dan kebutuhan rumahan. Silahkan dipraktekan, siapa tahu bisa menekan biaya belanja kebutuhan dapur pasca panen. Jangan lupa untuk melakukan penjemuran setelah bawang merah dipanen. Ini penting dilakukan agar tidak cepat busuk.