Tomat dikenal
sebagi tanaman komoditas pertanian yang populer. Tanaman yang dikategorikan
sebagai sayuran tapi lebih berbentuk seperti buah ini punya pangsa pasar yang stabil.
Tingginya
permintaan tomat di pasar, baik tradisional maupun kelas swalayan disebabkan
karena berbagai faktor. Salah satunya, karena ciri masakan orang Indonesia yang
membutuhkan tomat sebagai bahan dasar pembuatan sambal. Seperti diketahui
bersama, sambal menjadi pelengkap waktu makan yang mengugah selera.
Belakangan, teknik
bertanam tomat semakin banyak. Salah satunya menggunakan metode hidroponik.
Metode bertanam
tomat secara hidroponik dikenal marak belakangan sebab sudah banyak orang yang
menerapkannya sukses dan mampu menjadikannya sebagai lahan bisnis yang
menguntungkan. Artikel kali ini khusus menyajikan tentang 5 langkah mendasar
dalam bertanam tomat secara hidroponik.
1.
Siapkan Instalasi NFT System
Untuk
bertanam tentu dibutuhkan media tanam. Untuk bertanam tomat secara hidroponik
dibutuhkan sebuah instalasi hidroponik dengan system NFT. Instalasi ini terbuat
dari pipa paralon yang disusun secara vertikal serta dihubungkan dengan aliran
air dari tandon air nutrisi dengan menggunakan pompa. Biasanya paralon dari
bahan PVC yang dipilih sebagai tempat untuk media tanam ini disebut Guli.
Sementara sebagai wadah tanaman untuk hidup disebut dengan istilah Netpot.
Nutrisi dialirkan dari wadah dalam tandon utama ke Guli, lewat selang-selang
kecil.
2.
Pilih Benih
Benih
untuk bertanam tomat secara hidroponik tak jauh berbeda dengan yang ditanam
secara konvensional. Petani bisa memilih dari buah tomat yang sudah matang,
ditandai dengan warna merah kulit yang sempurna serta biji yang mudah terpisah
dari bagian dagingnya. Cuci biji tomat untuk memisahkan dari lendirnya,
angin-anginkan dan jemur dengan tidak terpapar sinar matahari langsung.
3.
Siapkan Persemaian
Berbeda
dengan tanam secara konvensional, untuk bertanam secara hidroponik dibutuhkan
media semai yang disebut dengan istilah Rockwoll.
Tahapan untuk menyemainya antara lain;
· Potong rockwoll dengan bentuk dadu, basahi air, dan taruh benih diatasnya.
Agar benih aman dan lebih cepat tumbuh, selipkan dengan membuat lubang kecil di
bagian rockwoll. Satu benih untuk
satu rockwoll.
· Simpan semaian di tempat gelap,
pindah ke tempat yang terkena sinar matahari langsung bila kecambah sudah mulai
muncul. Lakukan secara bertahap,
· Gunakan nutrisi ab mix rendah ppm,
lakukan seluruh tahapan ini sampai bibit siap dipindah ke media tanam atau
instalasi NFT system.
4.
Rawatan Selama Dalam Masa Tanam
Tanaman
tomat hidroponik butuh nutrisi, nutrisi ini mengalir dari air dalam tandon
utama melawati Guli, dan mengenai akar dari tanaman. Karena aliran ini, maka
tomat hidroponik tak perlu dipupuk atau disiram, semua sudah otomatis terjadi.
Selain itu gulma juga tidak akan muncul karena dalam satu media tanam hanya ada
satu benih tanaman yaitu tomat saja. Perawatan yang perlu dilakukan antara
lain, pemasangan ajir dari tali sebagai penyangga tanaman, penggantian bibit
yang kurang sehat, penyiangan daun yang mulai menguning serta penyesuaian
nutrisi dengan usia tanaman.
Karena keseluruhan
proses tersebut, tomat hidroponik dengan media NFT (Nutrient Film Systems) jadi
punya nilai jual lebih tinggi. Untuk anda yang punya lahan dan ketelatenan,
menanam tomat hidroponik bisa dilirik sebagai alternatif bisnis pertanian untuk
digeluti.